15  January  2007          	
2007 Januari 15 17:39
*”Adalah SULIT untuk melakukan apa yang kita HARUS, dan lebih MUDAH melakukan apa yang kita INGIN.” *
Diinspirasi dari materi oleh: Chuck Gallozzi dan David Regler
Anda, pasti punya target, sasaran, cita-cita, dan tujuan.
Ya itu pasti, tapi lebih pasti lagi ini: Semuanya bukan tentang Anda  yang sekarang, bukan Anda yang hari ini, bukan Anda yang saat ini, dan  bukan Anda pada detik ini. Anda tidak ingin tetap sama seperti sekarang.  Anda ingin yang lebih baik, yang lebih membahagiakan.
Ingatlah, semua itu hanya punya satu arti: Anda ingin perubahan.  Anda, sedang menjalani perubahan. Anda memutuskan berbagai hal dan  menjalankan berbagai tindakan, dalam rangka perubahan. Silahkan itu Anda  teruskan, tapi mungkin, Anda perlu merenungi beberapa hal. Beberapa hal  berkaitan dengan sebab dan musabab, yang menyebabkan Anda memilih untuk
berubah. Tepat atau tidaknya alasan Anda, akan menentukan hasil dari upaya perubahan Anda.
*ALASAN UNTUK BERUBAH HARUS BENAR*
Alasan untuk berubah (baca: maju), bisa bermacam-macam. Apa yang  perlu Anda waspadai adalah, jika alasan Anda tidak tepat, maka apa yang  Anda targetkan, sasar atau tuju, tak akan pernah kesampaian. Jadi, Anda  perlu untuk selalu mengevaluasi sebab-sebab yang membuat Anda ingin  berubah.
Contoh paling sederhana. Jika Anda sebagai karyawan telah memutuskan  untuk “mengundurkan diri” dan berubah menjadi enterpreneur, pertanyaan  pertama yang harus Anda jawab adalah, benarkan Anda “mengundurkan diri”,  atau apa yang sesungguhnya Anda lakukan adalah “memajukan diri”?
Pak Arief (mantan direktur eksekutif WTC Jakarta), menginspirasi  Saya dengan pertanyaan ini. Saat beliau mengetahui Saya memutuskan untuk  “mengundurkan diri” dari perusahaan tempat Saya bekerja, lima bulan  yang lalu, dan berganti profesi menjadi trainer, beliau lewat stafnya  berkomentar, “Bagus, dan ingatlah bahwa Anda bukan mengundurkan diri,  melainkan memajukan diri.” Beliau benar, sebab untuk itulah Saya  mengambil sikap dan memutuskan untuk berubah. Untuk memajukan diri.  Bagaimana dengan Anda?
Apapun yang menjadi target perubahan Anda, alasan Anda untuk  berubahlah yang menjadi tolok ukur keberhasilan Anda. Dan salah satu  alasan yang tidak boleh Anda tinggalkan, adalah karena Anda telah siap  MENERIMA segala konsekuensinya.
Kini Anda telah melakukannya. Maka Anda, memang harus siap menerima.  Anda tidak akan bisa menerima, jika alasan Anda untuk berubah telah  melenceng kemana-mana. Dan jika itu terjadi, mungkin Anda perlu sekali  lagi meng-adjust-nya. Sikap menerima erat kaitannya dengan penerimaan  terhadap diri sendiri dan
terhadap diri orang lain. Berikut ini, adalah beberapa hal yang bisa  Anda renungkan, dan Anda kaitkan dengan alasan Anda untuk maju dan  berubah.
*MENERIMA DIRI ADALAH KUNCI SUKSES UNTUK PERUBAHAN*
Ingatlah bahwa untuk maju dan berubah, Anda memerlukan stamina.  Ingatlah bahwa stamina Anda hanya akan kuat dan bertahan, hanya jika  memenuhi dua kondisi:
- Bersyukur jika berhasil;
- Bersabar jika belum berhasil.
Khusus untuk soal bersabar, sikap MENERIMA yang SEIMBANG dengan  keterbatasan diri sebagai manusia, adalah hal terpenting yang harus Anda  pegang. Anda ingin sukses, tapi suksesnya manusia. Anda ingin mampu  berhadapan dengan hambatan dan kendala, tapi yang masih bisa ditolerir  manusia. Sikap menerima
keterbatasan dengan benar inilah, yang akan menjadikan Anda benar-benar bisa mencapai apapun yang Anda inginkan.
Saat Anda bersikap terlalu ‘nrimo’, Anda tidak akan pergi ke  mana-mana. Anda hanya akan tetap diam atau sekedar berjalan di tempat  saja. Saat Anda bersikap tidak bisa atau tidak mau menerima, maka Anda  bukan akan bahagia, tapi malah merasa berhadapan dengan malapetaka.
Bagaimana Anda menyikapi lesunya bisnis?
Bagaimana Anda menghadapi rendahnya cash flow?
Bagaimana Anda melihat dan merasakan ‘malas’nya orang-orang Anda?
Bagaimana Anda jika kantor yang Anda bangun roboh terkena gempa?
Bagaimana Anda mengakali persaingan bisnis yang makin ketat?
Jika Anda tetap bersikap menerima dengan seimbang, maka sekalipun  segala sesuatunya tetap sama, akan selalu ada yang berubah di hari-hari  mendatang. Minimal, ya mood Anda tentu saja. Lumayan toh?
Dengan sepenuhnya menerima segala kesulitan, Anda telah membuka diri  terhadap segala kemungkinan. Di situlah, Anda akan mulai melihat  berbagai kesempatan, yang sebelumnya mungkin terlihat sebagai hambatan.  Di tingkat syaraf, Anda telah menciptakan koneksi syaraf yang baru, dan  dari situ, akan
tercipta berbagai jawaban. Dengan menerima Anda akan menjadi lebih  kreatif. Maka, marilah kita gali lagi berbagai alasan, yang menjadi  motivasi kita untuk berubah. Kita mulai saja dari yang salah.
*ALASAN SALAH UNTUK MAJU DAN BERUBAH MENCIPTAKAN SIKAP SULIT MENERIMA*
*Salah Keinginan*
Motivasi kita untuk berubah, bisa bersifat negatif atau positif.  Perubahan itu, bisa didasarkan pada kepuasan, atau ketidakpuasan.
Orang yang merasa terlalu gemuk, bisa memutuskan untuk berolahraga  dan menjadi lebih kurus. Jika ia tidak berhasil mencapainya, ia akan  merasa sedih. Sebelumnya, ia merasa sedih, dan sesudahnya ia tetap  merasa sedih. Tidak terlalu positif bukan? Padahal, ia tetap bisa merasa  senang dan berbahagia dengan tubuhnya. Ia bisa melakukannya, dengan  lebih berfokus pada berbagai hal yang telah dicapainya. Pada hal-hal  lain yang ia inginkan dan telah didapatkannya.
Bagaimana dengan ini? Seseorang yang sebenarnya sudah punya tubuh  ideal. Ia sangat menyukainya, dan ia ingin rasa senangnya bertambah  lagi. Maka, secara sengaja ia mulai menikmati berbagai makanan dan  minuman yang bisa menjadikannya lebih gemuk. Ia menikmati sekali  berbagai makanan dan minuman
yang lezat dan enak di lidah.
Kemudian, ia menyadari bahwa dirinya mulai bertambah gemuk. Lantas  ia berpikir, jika ia kembali ke tubuh idealnya, ia akan merasa jauh  lebih senang daripada sebelumnya. Ia senang dan berbahagia sebelumnya,  dan ia senang serta bahagia setelahnya. Jauh lebih positif bukan?
Kuncinya, adalah memahami KEINGINAN. Apa yang Anda INGINKAN?
Buatlah perubahan di atas dasar apa-apa yang berasal dari dalam.
*Salah Kick Start*
Alasan salah yang lain untuk berubah, adalah tekanan lingkungan  sejawat dan media. Segala hal di sekitar kita mengatakan apa yang  SEHARUSNYA kita lakukan, dan bagaimana SEHARUSNYA kita menjadi  seseorang. Mencoba untuk memenuhi semua tuntutan itu, hanya akan  bermuara pada rasa frustrasi dan
penolakan.
Adalah SULIT untuk melakukan apa yang kita HARUS, dan lebih MUDAH  melakukan apa yang kita INGIN. Maka, bangunlah kekuatan keinginan Anda.  Tanyakan pada diri Anda sendiri, apa yang diinginkannya. Kemudian,  kejarlah peningkatan-peningkatan sederhana yang bisa dicapainya.
*Salah Pendekatan*
Pendekatan Anda juga bisa menciptakan alasan yang salah untuk maju  dan berubah. Jika Anda perfeksionis, Anda akan men-set target yang tidak  realistik. Dengan begitu, Anda telah mengutuk diri sendiri untuk gagal  dan tidak berbahagia. Tujuan Anda adalah self improvement dan bukan self  perfection.
Anda tidak akan pernah bisa terbang dengan sayap Anda sendiri, sebab  Anda bukan malaikat. Anda hanya bisa melakukannya, dengan sayap  pesawat.
*Salah Obsesi*
Perilaku obsesif juga merupakan alasan yang salah. Sikap obsesif itu  disfungsional. Ia mengamputasi. Turun berat badan pasti berbeda dari  bulimia atau anorexia nervosa. Yang pertama masih sehat, yang kedua bisa  membuat Anda lewat. 
Semua pengembangan diri yang Anda jalani, adalah untuk menguasai dan  untuk mengerti, bukan untuk membuat Anda sempurna. Sekali lagi,  satu-satunya keharusan Anda adalah menyeimbangkan sikap menerima, dengan  berbagai keterbatasan yang Anda punya. Anda tidak bisa sekedar ‘nrimo’,  dan Anda juga
tidak bisa sekedar ‘nggak terima’.
*MENERIMA KETIDAKSEMPURNAAN ADALAH SEMPURNANYA MANUSIA*
Ingat ini. Di dalam dunia yang sempurna, setiap orang akan sama.  Setiap orang terbuat dari plastik, yang dibentuk dengan cetakan  kesempurnaan. Setiap orang tidak hidup, karena semuanya seragam.  Padahal, hidup adalah keragaman.
Di dalam dunia yang nyata, setiap orang punya kelebihan dan  kekurangan. Inilah yang mendefinisikan manusia. Inilah yang menciptakan  kepribadian atau personality. Ini jugalah yang memberi Anda peluang,  untuk mendemonstrasikan kekuatan, dan mengambil tindakan, ketimbang  menjadi takut karena keragaman.
*TERIMALAH BAHWA ANDA TELAH SEMPURNA*
Jika Anda pikir-pikir, Anda bisa menemukan bahwa kelemahan itu tidak  ada, sebab Yang Maha Kuasa telah menciptakan Anda dengan  sebaik-baiknya. Anda juga telah dibekali-Nya dengan pedoman yang  sempurna. Kelemahan Anda hanya terletak pada kemanusiaan Anda. Dalam  “kesempurnaan” dari tidak sempurnanya
Anda, yang ada adalah peluang untuk menunjukkan kekuatan, karakter dan kepribadian sesuai pedoman-Nya.
Jadi, terima saja segala sesuatu apa adanya. Terimalah dengan  penerimaan yang seimbang, dan dengan aktivitas berubah demi kemajuan  yang seimbang. Terimalah diri Anda sebagai manusia, yang telah sempurna  dengan keterbatasannya.
*MENERIMA ORANG LAIN ADALAH KUNCI SUKSES UNTUK PERUBAHAN*
Selain alasan berubah yang bersifat pribadi, alasan Anda juga pasti  bersifat sosial. Dalam menuntut orang-orang di sekitar Anda untuk  berubah sejalan dengan keinginan Anda, Anda harus bisa melihat alasan  perubahan mereka, juga dengan kacamata yang benar dan positif. Apapun  alasan Anda untuk berubah,
selalu mempengaruhi orang lain di sekitar Anda, yang juga mau berubah dan maju menurut versinya. Anda, harus memahaminya.
1. Ingatlah untuk selalu berusaha meyakinkan orang-orang di sekitar Anda, tentang apa yang Anda inginkan untuk berubah.
2. Nikmatilah kenyataan bahwa setiap orang di sekitar Anda,  membutuhkan pekerjaan yang berarti. Tak ada yang bisa membunuh semangat  lebih cepat, dari pada tugas-tugas yang keterlaluan remehnya. Keragaman  dan tanggung jawab, akan membuat mereka termotivasi.
3. Selalulah menyediakan diri, untuk mendengar apa kata orang lain.  Berilah mereka penghormatan, dan dengarkan setiap kata yang diucapkan.  Jangan hanya diam untuk berpikir dan mencari tahu mengapa mereka salah,  atau menebak-nebak apa yang akan mereka katakan selanjutnya.
4. Pujilah mereka atas upayanya, sekalipun upaya mereka gagal atau  tidak sesuai harapan. Jelaskan apa yang perlu lebih baik mereka lakukan  di masa mendatang.
5. Ikutkanlah setiap orang yang cocok dan relevan, dalam proses pengambilan keputusan.
6. Respeklah pada teman kerja dan bawahan Anda. Pertimbangkanlah  pekerjaan dan perasaan setiap orang, seperti Anda melakukannya untuk  diri Anda sendiri.
7. Entah bagaimana hasilnya nanti, selalulah mendorong mereka untuk  melakukan yang terbaik, bagi Anda semua dan bagi diri mereka sendiri.
Terimalah orang lain yang juga punya alasan untuk berubah. Sikapilah  alas an mereka dengan benar. Silahkan Anda berubah, dan silahkan meraih  kemajuan. Seperti juga Anda, orang-orang di sekitar Anda pun  menginginkan hal yang sama, yaitu maju dan berubah.
*KESIMPULAN*
Majulah. Letakkanlah sasaran Anda jauh di luar jangkauan, tapi  janganlah pernah sampai tidak kelihatan. Satu hal yang perlu selalu bisa  Anda lihat, adalah alasan Anda untuk berubah. Letakkanlah alasan Anda  dengan benar, buatlah agar selalu kelihatan.
Berubahlah. Kemudian, terimalah apa saja yang muncul dan terkait  dengan perubahan. Terimalah keterbatasan Anda. Keterbatasan sebagai  manusia yang telah sempurna.
Berkaitan dengan orang-orang lain di sekitar Anda yang juga ingin  berubah, Anda hanya perlu melakukan hal yang cukup sederhana. Anda  gabungkan saja huruf-huruf awal dari semua paragraf di atas yang ada  nomornya. Dari situ Anda bisa membacanya: *I.N.S.P.I.R.E.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar